Fakta vino g bastian
Di bangku SMP, ia mulai bermain musik sebagai penabuh drum. Ia kemudian menjadi seorang model dan pada tahun 2004 melakukan debutnya sebagai aktor lewat film 30 Hari Mencari Cinta. Dalam film arahan sutradara Upi Avianto tersebut, Vino memerankan karakter seorang pria yang ternyata homo. Film itu dibintanginya bersama aktris Nirina Zubir, Maria Agnes, Dinna Olivia dan Revaldo Fifaldi.
Akting pria yang kini tengah berpacaran dengan Elsa Paramita ini dalam film perdananya tersebut membuat Erwin Arnada, direktur Rexinema, untuk memasang kembali Vino dalam film Catatan Akhir Sekolah (2005) arahan sutradara Hanung Bramantyo. Dengan arahan sutradara Upi Avianto, Vino bermain dalam film Realita, Cinta dan Rock'n Roll (2006). Film produksi Virgo Putra Film tersebut dibintanginya bersama Herjunot Ali dan puteri Indonesia Nadine Chandrawinata. Tawaran film pun menyusul secara deras kepadanya, di antaranya Pesan Dari Surga (2006) dan remake Badai Pasti Berlalu 2007 (2007). Ia meraih penghargaan FFI sebagai Best Actor dan penghargaan Indonesian Movie Awards sebagai Favorite Actor, Best Couple dan Favorite Couple (bersama Fahrani) untuk perannya dalam Film Radit dan Jani.
Tahun 2009 Vino berhasil menggeser Tora Sudiro dari puncak dan menempati peringkat 1 aktor film Indonesia dengan bayaran termahal (Indonesia's Highest-Paid Actor) dengan honor Rp 250 Juta per film
Vino G Bastian Suka Mobil Tua Karena Gangster dan Mafia
Gara-gara
senang menonton film gangster dan mafia, bintang film Vino G Bastian
(28) suka mobil tua. Vino memiliki sedan Chevrolet Impala keluaran
tahun 1965. Beberapa waktu lalu, dia ada pekerjaan keluar kota dan
tidak ada yang memanaskan Impala setiap hari. Alhasil, mesin mobil
kesayangannya itu pun ngadat.
Jadi, ketika Vino pulang, dia membawa mobil tersebut ke bengkel agar mesinnya dapat dihidupkan lagi. Demi mobil itu pula, Vino rela berjam-jam menunggui di bengkel. Namun, pria kelahiran Jakarta, 24 Maret 1982, itu kala libur lebih sering mengendarai Holden Statement HQ tahun 1972.
”Saya hanya mengendarainya kala libur atau Minggu saja ketika jalan tidak terlalu macet. Lucunya, tiap kali membawa Statement, ada saja orang yang mengklakson saya karena senang dengan mobil itu. Bahkan, pengendara lainnya selalu berhati-hati karena berhadapan dengan mobil tua,” ujar Vino di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, pekan lalu.
Meski penggemar mobil tua, Vino tidak memaksakan diri untuk mengoleksi mobil kuno. ”Inginnya sih punya Cadillac, tetapi harganya itu lho,” kata pemain film yang mengawali debutnya di film 30 Hari Mencari Cinta pada 2004 tersebut.
Jadi, ketika Vino pulang, dia membawa mobil tersebut ke bengkel agar mesinnya dapat dihidupkan lagi. Demi mobil itu pula, Vino rela berjam-jam menunggui di bengkel. Namun, pria kelahiran Jakarta, 24 Maret 1982, itu kala libur lebih sering mengendarai Holden Statement HQ tahun 1972.
”Saya hanya mengendarainya kala libur atau Minggu saja ketika jalan tidak terlalu macet. Lucunya, tiap kali membawa Statement, ada saja orang yang mengklakson saya karena senang dengan mobil itu. Bahkan, pengendara lainnya selalu berhati-hati karena berhadapan dengan mobil tua,” ujar Vino di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, pekan lalu.
Meski penggemar mobil tua, Vino tidak memaksakan diri untuk mengoleksi mobil kuno. ”Inginnya sih punya Cadillac, tetapi harganya itu lho,” kata pemain film yang mengawali debutnya di film 30 Hari Mencari Cinta pada 2004 tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar